Crowdfunding, atau metode mengumpulkan dana dari banyak orang secara online, mulai banyak dijumpai di Indonesia. Metode ini banyak dijumpai baik untuk aktivitas profit maupun non-profit. Ada tiga pihak yang terlibat dalam pendanaan crowdfunding umkm yaitu project owner (penggagas proyek), supporter (publik yang memberikan pendanaan), dan penyedia platform.
Di Indonesia, yang banyak dijumpai biasanya untuk yang sifatnya non-profit, misalnya penggalangan dana untuk korban bencana alam, dana pengobatan untuk penderita penyakit tertentu, dan lain-lain. Tapi, tahukah Anda bahwa sebenarnya pendanaan equity crowdfunding juga bisa dimanfaatkan sejumlah startup untuk mendapatkan modal?
Tech In Asia menyebutkan bahwa salah satu startup asal Indonesia yang mencari pendanaan crowdfunding adalah game horor DreadOut. Awalnya, developer game ini menyebutkan bahwa dana yang dibutuhkan sekitar US$25.000. Ternyata, dana yang berhasil dikumpulkan lebih dari US$29.000.
Cara Mendapatkan Modal Usaha di Platform Crowdfunding
Sejatinya, platform crowdfunding Indonesia bisa mempertemukan pemilik modal dengan para pelaku usaha industri kreatif yang membutuhkan dukungan dana. Bagaimana jika Anda ingin mencoba mencari pendanaan crowdfunding?
1. Persiapkan proposal yang menarik
Untuk menarik penyumbang, persiapkan proposal yang akan menjadi etalase kita memperkenalkan ide atau gagasan usaha yang ditawarkan. Buat sedetil dan semenarik mungkin. Sajikan secara interaktif, dan informatif. Apa saja yang sebaiknya dicantumkan dalam proposal? Semuanya. Mulai dari apa bisnis yang akan dijalankan, jenis bisnis, bagaimana strategi pemasaran yang dipersiapkan, prospek dan tujuan bisnis, serta proyeksi jangka panjang bisnis atau proyek tersebut.
2. Buat akun di platform crowdfunding
Ada banyak pilihan situs investasi mulai 100 ribu seperti crowdfunding yang bisa Anda jajaki. Cari juga kisah sukses mereka yang berhasil mendapatkan pendanaan dari situs tersebut. Intinya, telaah dengan cermat sebelum memutuskan di mana Anda akan “menjual” gagasan bisnis Anda. Setelah mendapatkannya, daftarkan proposal Anda.
3. Pantau dan promosikan
Setelah mengunggah proposal bisnis atau proyek Anda, jangan lupa untuk terus memantaunya. Aktif dan cepat membalas setiap pertanyaan dari mereka yang tertarik dengan proposal Anda. Promosikan pula agar lebih banyak yang mengetahui penawaran yang Anda berikan.
Jenis Crowdfunding
Ada tiga jenis situs crowdfunding yang perlu Anda ketahui:
1. Equity crowdfunding
Situs ini berbasis kepemilikan saham. Tujuannya, meminta orang-orang untuk memberikan donasi untuk proyek atau bisnis kita dengan cara menukarkan kepemilikan saham dengan kepemilikan bagian dari bisnis atau proyek yang akan dijalankan. Model seperti ini cocok untuk wirausaha atau startup. Mereka yang terlibat dalam sistem pendanaan ini adalah investor dan pemilik saham.
2. Donation crowdfunding
Pendanaan yang dikumpulkan bersifat donasi. Yang dipertukarkan adalah nilai atau value yang dianggap lebih besar nilainya daripada uang. Misalnya, pendanaan untuk proyek konservasi, seni, bantuan bencana alam, dan lain-lain. Mereka yang memanfaatkan jenis crowdfunding ini biasanya pekerja seni, aktivis, penulis, dan organisasi non-profit.
3. Debt crowdfunding
Pendanaan bersifat utang, dengan bunga atau keuntungan finansial. Jadi, dana yang didapatkan harus dikembalikan dengan bunga yang biasanya lebih rendah dari bank.
Alasan Mengapa Mencari Pendanaan di Crowdfunding
Ada sejumlah alasan yang bisa Anda jadikan pertimbangan mengapa harus mencoba mencari pendanaan melalui crowdfunding daripada meminjam ke lembaga keuangan.
1. Mudah, karena secara online
Jika mengajukan pinjaman ke lembaga keuangan harus memenuhi sejumlah persyaratan tertentu, dengan sistem crowdfunding mekanismenya lebih mudah karena dilakukan secara online. Yang harus dipersiapkan hanya proposal yang didaftarkan ke situs tersebut. Peluang mendapatkan dana lebih mudah, asal proposal Anda menarik dan menjanjikan.
Proses pendaftaran proposal bisnis atau proyek juga relatif mudah. Jangan khawatir soal keamanan data dan sebagainya, karena situs crowdfunding Indonesia sudah dijamin oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
2. Tak perlu jaminan dan uang muka
Mencari pendanaan melalui platform crowdfunding tak perlu menyediakan uang muka maupun jaminan lainnya. Jika yang sifatnya pinjaman atau debt crowdfunding, yakinkan saja pemodal bahwa Anda bisa mengembalikan modal yang dipinjam sesuai kesepakatan.
Tertarik mencobanya pendanaan crowdfunding?